12 January 2014

Sejarah dari lahir hingga kematian dajjal

Sejarah Dajjal Dari Nabi Musa Hingga Turunnya
Nabi Isa
Menurut Dr. Isa Daud (Kemunculan Dajjal di Segi
Tiga Bermuda, 2000), Dajjal lahir 100 tahun
sebelum kelahiran Nabi Musa as.
Baca juga: alasan orang minang merantau
Ia terlahir
dengan nama musa . Kata ini diambil dari bahasa
Mesir, yang artinya terapung. Karena memang
Dajjal pada masa kecilnya terapung di atas air
karena bencana tsunami di negeri Samirah,
Palestina. Nama lengkap Dajjal adalah Musa
Samiri, yang artinya, Musa dari negeri Samirah.
Jadi ada dua musa yang populer di kalangan Bani
Israil, yaitu Musa bin Imron, yang kelak menjadi
Rasul dan Musa Samiri, yang merupakan cikal
bakal Dajjal dan utusan Iblis laknatullah.
Dajjal terlahir dari keluarga penyembah patung
sapi. Yang dalam Qur’an disebut Ijlu (anak sapi).
Dajjal terlahir dari pernikahan sedarah. Dampak
dari perkawinan ini, menjadikan Dajjal menjadi
manusia cacat. Dengan mata buta sebelah.
Sejak kelahirannya, Dajjal tidak mau menyusu
dan senantiasa tidur. Hingga mengakibatkan
payudara ibunya mengalami pembengkakan hebat
dan menimbulkan panas yang luar biasa. Dua
bulan kemudian ibunya meninggal. Pada saat
itulah di negeri Samirah gempa di dasar laut yang
menimbulkan tsunami yang sangat hebat. Seluruh
negeri itu hancur akibat banjir. Nyaris tidak ada yang tersisa.
Atas bencana ini, Allah mengutus Jibril untuk
menyelamatkan bayi Samiri, biang Dajjal itu. Ia
pun diselamatkan Jibril ketika terapung di atas
laut dan diselamatkan ke dalam sebuah gua. Di
dalam gua ditengah pulau terpencil itulah, Samiri
dirorok oleh Malaikat Jibril.
Samiri kemudian diberi air susu dari surga yang keluar dari
jempol Malaikat Jibril. Begitulah hari-hari Samiri
dibesarkan dalammusa asuhan Jibril as.
Banyak pengetahuan yang didapat Samiri dari
Jibril, meski bukan dalam kata-kata. Di antara
pengetahuannya adalah, setiap benda yang
disentuh oleh Jibril bisa hidup. Seolah-olah ada
ruhnya. Karena itu Jibril diberi gelar Ruhul Qudus. Konon ketika Nabi Isa
menghidupkan orang-orang mati di hadapan Bani
Israil, Jibrillah yang membantunya, dengan cara
menempelkan sayapnya di atas kuburan-kuburan.
Pengetahuan inilah yang kelak menyesatkan Bani
Israil, menjadi penyembah patung anak sapi dari
emas, ketika Nabi Musa bersemedi di Gunung
Thursina selama 40 hari. Kisah ini dengan sangat
panjang lebar dimuat dalam Qur’an Surat Thaha.
Pada usia muda remaja, keluarlah Samiri dari
persembuyiannya. Sejak itu Samiri punya cita-cita
aneh. Ia bercita-cita ingin menjadi tuhan. Dan
agar manusia menyembahnya. Ini dikarenakan
Samiri punya keistimewaan-keistimewaan, berkat
pergaulannya dengan Malaikat Jibril. Di samping
itu, Samiri punya kelebihan dari Allah berupa
kecakapan luar biasa dan kesehatan.
Diriwayatkan, Dajjal tidak pernah tua dan pikun.
Setiap mencapai usia 100 tahun akan menjadi
muda kembali. Itulah antara lain kelebihan Allah
yang diberikan kepada Dajjal Samiri. Maka dalam
perjalanannya yang pertama ini, Dajjal berinisiatif
untuk mendatangi guru-guru sihir ternama dan
berguru kepadanya. Diantara guru ternama itu
seorang penyihir dari Yaman. Tentu saja setelah
mengunjungi dan menjajal master-master sihir di
Mesir, yang memang pada waktu itu profesi sihir
banyak dimanfaatkan oleh para Fir’aun. Akhirnya
Samiri berhasil mengalahkan guru-gurunya dalam
ilmu sihir. Dengan dasar inilah, hingga kini, Dajjal
sebagai master sihir tiada duanya di seluruh
dunia di samping penguasaannya pada teknologi.
Dalam perjalanannya, Dajjal selalu datang pada
setiap masa kenabian untuk menyesatkan umat
manusia. Pertama kali ia pernah menyesatkan
Bani Israil dari penyembahan kepada Allah kepada
patung sapi dari emas. Sungguh suatu prestasi
yang mengagumkan. Disebut mengagumkan
karena pada waktu itu ada Nabi Harun sebagai
pembimbing ruhani di tengah-tengah mereka. Dan
yang jelas Musa masih hidup. Hanya saja sedang
bermeditasi di Bukit Tursina.
Pada zaman Nabi Isa ia pun datang. Namun
diusir oleh Nabi Isa. Namun berhasil menyesatkan
umat, setelah kematian Nabi Isa pada usia 33
tahun. Penyesatan Samiri selalu masalah akidah.
Bani Israil setelah Nabi Isa mayoritas tidak lagi
menyembah Allah Yang Esa, melainkan lahir
konsep tiga tuhan (trinitas); penebusan dosa;
peniadaan tradisi khitan bagi laki-laki;
menghalalkan babi dan riba dan perbuatan-
perbuatan bid’ah lainnya. Samiri menyebarkan
gagasannya ini melalui murid kesayangannya
yang bernama Paulus, yang kemudian
mengaku dirinya sebagai rasul. Dalam sejarahnya
Paulus merupakan musuh Nabi Isa. Sama seperti
Samiri, Paulus dilahirkan dan hidup ditengah-tengah
keluarga Yahudi yang doyan menyembah anak
sapi. Disamping itu juga, Paulus hidup sebagai
seorang filsuf pagan yang memadukan antara
filsafat Yunani dan ajaran Yahudi. Kelak Paulus
tidak hanya mensintesakan dua ajaran itu tapi
lebih jauh membuat sintesa dengan ajaran-ajaran
di Timur Dekat dan wilayah Bulan Sabit Yang
Subur. Tidak hanya itu Saul juga membuat
gereja-gereja di seluruh dunia. Inilah cikal bakal
Katolikisme (Katolik secara harfiah artinya
dunia).
Pada zaman Rasulullah SAW pun, Samiri
mendatangi dan hidup dengan para sahabat. Ia
memiliki nama samara: Dihyatul Kalbi. Umar Bin
Khottob bermaksud membunuhnya. Namun
Rasulullah melarangnya. Sama seperti nabi-nabi
terdahulu (Musa dan Isa) selalu membiarkannya.
Karena dibiarkan hidup, Samiri leluasa bergerak
menyesatkan umat. Ajaran ajaran sesat dalam
Islam dan nabi palsu pasti tidak luput dari proyek
Samiri: Sang Dajjal. Ribuan hadist palsu yang
dibikin oleh orang-orang Yahudi dan orang
muslim munafik, pasti mendapat sentuhan dari
tangan Samiri.
Zaman modern. Peluang Dajjal untuk
menyesatkan manusia secara massal semakin
terbuka. Pasca revolusi Prancis merupakan
zaman baru bagi Dajjal. Humanisme, yang intinya
adalah anti tuhan dan sebagai gantinya,
manusialah yang dijadikan tuhan. Gagasan
humanisme persis seperti misi Dajjal. Untuk
melancarkan programnya, Dajjal memilih orang
terpilih dari kalangan yang berdarah Yahudi. Atau
dari Nasrani tapi masih berdarah Yahudi. Atau
dari luar ras Yahudi tapi sudah ter-Yahudikan,
Adam Waisput, yang mengobarkan kembali
jaringan Masonik di seluruh dunia.
Dajjal berhasil mendidik putra-putra Yahudi
sebagai ras terbaiknya. Putra-putra Yahudi itu
antara lain Renan, yang merupakan kawan dari
Muhammad Abduh, Jendral Meji dari Jepang,
Auguste Comte, Perancis dan dua orang dari
keluarga rahib Yahudi tulen: Karl Marx dan
Sigmund Freud. Tak ketinggalan seorang pendeta
Nasrani yang murtad menjadi atheis; Frederick
Neitze. Kesemua gagasan orang-orang itu
semuanya sama: atheis. Dan menjadikan manusia
sebagai tuhan bagi dirinya sendiri.
Pada abad 19 agama di Eropa nyaris
sekarat. Ia mendapat gempuran hebat – terutama
dari ketiga pemikir Yahudi itu – yaitu dari Karl
Marx, Freud dan Comte. Kesimpulannya sama:
agama itu ilusi. Agama itu bohong. Agama
merusak dan menghinakan manusia. Marx
berpendapat, agama merupakan candu
masyarakat. Agama tidak lebih dari bayang-
bayang dunia materi. Jadi yang sebenarnya ada
adalah materi. Agama itu bayang-bayang. Dan
karenanya sebenarnya agama bikinan manusia
sendiri, bukan berasal dari tuhan. Freud,
mendefinisikan agama lebih jijik lagi. Agama,
katanya tidak lebih dari nafsu birahi yang
tertahan, yang tidak tersalurkan secara bebas.
Dan Comte, memandang agama sebagai tahap
primitif dari pemikiran manusia. Karena tahap
primitif manusia sudah terlewati, agama tak
dibutuhkan lagi.
Dua orang pertama, Freud dan Comte sangat
kuat pengaruhnya pada dunia ilmiah. Sehingga
pengetahuan ilmiah menjadi kehilangan aroma
spiritualnya. Pengetahuan ilmiah yang
meniadakan dunia ruhani. Tak ada dunia kecuali
dunia sekarang ini: dunia materi. Sedang Karl
Marx kuat pengaruhnya pada dunia politik.
Karena Marx- lah komunisme diformulasikan dan
tersebar ke seluruh alam. Baik pengetahuan
ilmiah atau pun Komunisme, sama –sama atheis
dan menuhankan manusia sebagai pengganti
Allah swt. Inilah antara lain keberhasilan Dajjal dalam
bidang sains dan politik abad ke 20. Dajjal
semakin mondial. Kapitalisme merupakan
perangkap Dajjal paling efektif. Manusia dibuat
sedemikian rupa untuk menuhankan benda di
samping manusia. Amerika disinyalir menjadi
sarang Dajjal pada abad ini. Setelah Perang
Dunia ke-2, pertarungan dunia dimenangkan oleh
Amerika. Dajjal dan pasukan rahib-rahib Yahudi
mengendalikan Amerika dan sekutunya. Setempel
Dajjal ada dalam mata uang dollar Amerika.
Bintang Daud memenuhi simbol-simbol instansi
dari milter sampai hiburan. Televisi pun menjadi
sarana efektif kampanye Dajjal dan Yahudi.
Demikianlah, Dajjal dan Yahudi untuk sementara
ini berada dalam puncak kemenangan. Tak satu
sektor pun yang tak tersentuh oleh Dajjal.
Sampai-sampai Amerika pun mereka ganti
dengan nama Dajjal: Samiri. Kemudian disingkat
Sam, merupakan kependekan dari Samiri. Mereka
ingin disebut Uncle Sum. Dalam simbolnya Uncle
Sam digambarkan seseorang yang berseragam
rahib Yahudi: menggunakan tudung laken,
berjenggot dan berkumis tebal serta mengenakan
setelan jas dan dasi. Persis seragam rahib
Yahudi.
Namun di balik itu, kekuatan muslim yang sejati,
yang mendasarkan pada iman, mulai tumbuh dan
berkembang. Orang-orang Islam dari berbagai
kalangan mulai bergairah mengamalkan agama.
Masjid-masjid sedikit demi sedikit mulai dipenuhi
jamaah. Shalat berjamaah, yang merupakan
amalan paling ditakuti oleh Dajjal dan Yahudi
mulai marak dilaksanakan di masjid-masjid.
Orang-orang mulai tertarik kepada amalan
Sunnah Rasulullah, dari mulai ibadah,
mua’amalah, mua’syarah sampai pada
pengobatan. Amalan sunnah ini salah satu
amalan yang paling ditakuti oleh kaum kufar
setelah dakwah dan shalat berjamaah.
Dari segi politik, kaum muslimin kini telah
merangkak menuju kepemimpinan Khilafah ala
minhajin nubuwwah. Suatu sistem politik yang
pernah ada pada zaman keemasan. Walau belum
menampakan hasil secara politik, tapi
sesungguhnya keberhasilan itu ada. Namun
kekuatan itu mengalir laksana air: pelan, lembut
namun pasti, tengah menuju kepada kekuatan
dahsyat.
Imam Mahdi Al-Muntadhar, yang dulu masih
menjadi pertanyaan bagi sebagaian kaum
muslimin, kini kepemimpinan itu menjadi lebih
mungkin terwujud dalam waktu dekat. Semakin
banyak kaum muslimin yang optimis akan
kedatangan Imam Mahdi sebagai mana dijanjikan
oleh Hadist Nabi. Justru keyakinan ini tibul bagi
orang-orang istiqomah memperjuangkan Islam
dan umatnya.
Kelak Imam Mahdi beserta pasukan kaum
muslimin yang beriman, mula-mula akan
menaklukan Mekkah yang kini dikuasai oleh
Wahabisme-Salafisme, yakni suatu gerakan yang
banyak memecah belah kaum muslimin daripada
mempersatukannya. Suatu gerakan yang banyak
menguasai mesjid dengan masalah fiqihnya
dengan cara menyakiti umat dan sedikitpun tidak
mampu membendung arus Kristenisasi. Lebih
banyak mengeluarkan umat Islam ke luar Islam,
dengana cara menuduh bid’ah dari pada
memasukan orang kafir ke Islam. Atau paling
tidak memasukan orang Islam ke dalam Islam
sendiri.
Setelah menaklukan Wahabi dan Salafi di Jazirah
Arab, Al-Mahdi akan menaklukan Persia. Pusat
Syi’ah dan bid’ah terbesar di dunia. Bahkan Dajjal
kelak akan keluar di negeri ini, yakni di negara
bagian Isfahan, Persia. Turki Sekuler menjadi
sasaran selanjutnya. Dalam struktur Masonik
Internasional, Turki dimasukkan sebagai suku
ke-13 dari ras Yahudi. Kita tidak tahu persis ras
Yahudi yang jumlahnya 12, menjadi 13 setelah
mendapat tambahan dari ras bangsa Turki.
India, menjadi target selanjutnya. Inilah pusat
kegelapan dunia di zaman modern. Saat orang
telah meninggalkan penyembahan pada binatang,
India masih saja menyembah binatang. Sapi,
monyet dan ular diyakini sebagai tuhan-tuhan
mereka. Kalau saja tida orang-orang dakwah,
India merupakan miniatur bangsa kuno di abad
modern. Suatu saat pada masa Imam Mahdi,
satu miliar penduduk India akan masuk Islam.
Target selanjunya adalah bangsa Kiraman,
demikianlah Nabi Muhammad menyebutnya. Nabi
menyebutkan ciri-ciri orang Kirman adalah
bermata sipit. Ini mengisayaratkan kepada
bangsa-bangsa yang berada di Asia Timur: Cina,
Jepang, Mongol, Korea dan termasuk Indonesia.
Karena Indonesia secara geneologis berasal dari
Cina. Hanya kulitnya saja yang berbeda karena
perbedaan iklim antara Asia Timur dan Asia
Tenggara. Pada asasnya sama.
Akhirnya Imam Mahdi dengan dibantu oleh Isa bin
Maryam akan mendatangi Roma, pusat Katolik
dan pusat bid’ah dalam tradisi agama Abraham
(Nabi Ibrohim). Pada saat inilah Isa dan kaum
muslimin yang beriman akan bersemangat
menghacurkan salib,sebagai simbol kemusyrikan
dan merupakan bid’ah besar dalam tradisi
Abrahamik. Selain itu juga akan memusnahkan
babi, yang pernah dihalalkan oleh Paulus, pendiri
Katolik. Pada saat inilah seluruh orang-orang
Nasrani akan berduyun-duyun masuk Islam.
Setelah peristiwa ini manusia terbagi dua: Islam
dan Yahudi. Mengapa demikian? Karena seluruh
manusia telah memeluk Islam. Kecuali bagsa
Yahudi. Bangsa yang kini tidak lebih 12 juta ini
memilih mati daripada harus memeluk Islam.
Akhirnya mereka dibunuh oleh kaum muslimin
tanpa kecuali. Hingga akhirnya kaum Yahudi lari
terbirit-birit danv bersembunyi di balik bebatuan
dan pepohonan. Anehnya, saking bencinya batu
dan pohon itu atas orang-orang Yahudi, mereka
pun memberitakan tempat persembunyian Yahudi
kecuali Pohon Gorqod. Kata Nabi, karena ia
merupakan pohon Yahudi.
Pada penaklukkan Roma itu pula, Dajjal, si
pengecut keluar dari persembunyiannya. Dalam
hadist disebutkan: yakhruju dajjal min issbahan
ma’a sab’ina junudan min al-yahud (Akan keluar
Dajjal beserta 70 ribu pasukan Yahudi di
Ishbahan). Pada Hadist lain, disertai pula dengan
70 ribu ulama jahat; para wanita yang tidak
menutup aurat dan para pemusik.
Dajjal akan menyerang Syam (Palestina),
menghancurkan pasukan Imam Mahdi dan Isa bin
Maryam. Pada waktu itu setelah shalat Subuh,
jama’ah mesjid yang dipimpin oleh Al-Mahdi
keluar. Sementara Dajjal bermaksud
menyerangnya. Nabi Isa dan pasukan kaum
muslimin bertemu dengan pasukan Dajjal. Kedua
pasukan itu pun bertemu. Terjadilah perang
campuh, hingga akhirnya seperti diceritakan di
atas.
Ketika pasukan Yahudi mulai keteter, Dajjal
bermaksud melarikan diri. Namun ia kepergok
oleh Isa bin Maryam di gerbang Lud, Palestina.
Saat berhadapan dengan Isa Putra Maryam,
badannya mendadak meleleh seperti lilin kena
api. Atau dalam lain riwayat, seperti garam
terkena air. Hancur. Maka setelah itu musnahlah
sejarah Dajjal yang bercokol membuat fitnah dan
bid’ah selama lebih dari 4500 tahun.
Pasca pembunuhan Dajjal, dunia diliputi
keamanan dan kedamaian. Kemakmuran material
dan spiritual mendapat titik temu. Dunia dipimpin
oleh seorang yang adil, kuat dan saleh. Itulah Al-
Mahdi. Dialah khalifah terakhir kaum muslimin
dan dunia: Khalifah ala minhajin nubuwwah.

sumber: jingproahmad.blogspot.com

0 comments:

Post a Comment

tolong berkomentar dengan baik kalau bisa yang bersifat membangun
terima kasih