12 January 2014

Cara menolak bala

Barangsiapa Ingin menolak bala tiada salah mencoba melakukan amalan berikut ini....

1.Bertaubat
Oleh karena salah satu sebab datangnya kesialan
itu adalah dosa-dosa yang kita perbuat.
Sesungguhnya, tiadalah beruntung orang-orang
yang berbuat dosa. (Q.S. Yunus [10] : 17)
Walaupun maksud dari ayat di atas adalah tidak
beruntung karena orang yang berdosa itu akan
disiksa dan dihukum di neraka, namun tidak
beruntung di sini bisa juga berarti tidak beruntung
di dunia. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis
bahwa kemaksiatan bisa menyebabkan
kesempitan rezeki.
Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki
baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya .
(H.R. Tirmidzi dan Al Hakim)
Maka untuk menghilangkan kesialan itu adalah
dengan melakukan taubatan nasuha. Namun bisa
jadi pula untuk sementara waktu rezeki itu masih
disempitkan walaupun sudah melakukan taubatan
nasuha, hal itu dikarenakan untuk melebur dosa
dosa kita dan kita dibuat susah payah dalam
mencari rezeki. Jika ia sabar dalam kesusahan
itu maka akan mendapat pahala yang pahalanya
itu dapat menutupi dan melebur dosa dosanya.
Tiada seorang mukmin ditimpa rasa sakit,
kelelahan (kepayahan), diserang penyakit atau
kesedihan (kesusahan) sampai pun duri yang
menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah
menghapus dosa-dosanya. (H.R. Bukhari)
Sesungguhnya Allah Azza Wajalla menguji
hambanya dalam rezeki yang diberikan Allah
kepadanya. Kalau dia ridho dengan bagian yang
diterimanya maka Allah akan memberkahinya dan
meluaskan pemberianNya. Kalau dia tidak ridho
dengan pemberianNya maka Allah tidak akan
memberinya berkah. (H.R. Ahmad)
Barangsiapa ditimpa musibah dalam hartanya
atau pada dirinya lalu dirahasiakannya dan tidak
dikeluhkannya kepada siapapun maka menjadi
hak atas Allah untuk mengampuninya. (H.R. Ath-
Thabrani)
2. Bertaqwa
Salah satu sebab datangnya nya kesialan adalah
karena kurangnya taqwa seseorang. Taqwa itu
adalah berhati hati dan menjaga diri dalam
menapaki kehidupan ini dengan melaksanakan
perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Maka
akibat dari kurang taqwa itu bisa menyebabkan
seseorang terus menerus dirundung malang dan
tidak beruntung nasibnya.
Sedangkan orang yang bertaqwa kepada Allah
akan mendapatkan keberuntungan dan
ditunjukkan jalan keluar dari masalah yang
dihadapinya
Bertaqwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
(Q.S. Al-Baqarah 189)
Selain itu ia juga akan diberikan rezeki dari arah
yang tidak disangka-sangka dan dicukupi
keperluannya
Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia
akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan
memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-
sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal
kepada Allah ; baca juga pengertian perubahan sosial ; niscaya Allah akan mencukupi
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya.
Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan
bagi tiap-tiap sesuatu. (Q.S. Ath-Thalaaq [65] :
2-3)
3. Bersedekah
Oleh karena salah satu sebab ketidakberkahan
dan ketidakberuntungan itu karena tidak
ditunaikannya zakat, kurang bershodaqoh
sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah
s.a.w.
Tiada suatu kaum menolak mengeluarkan zakat
melainkan Allah menimpa mereka dengan paceklik
(kemarau panjang dan kegagalan panen). (HR.
Ath-Thabrani)
Maka untuk menghilangkan kesialan adalah
dengan cara bershodaqoh.
Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-
orang sakit (dari kalanganmu) dengan
bersodaqoh dan persiapkan doa untuk
menghadapi datangnya bencana. (H.R. Ath-
Thabrani)
Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah)
dengan mengeluarkan sodaqoh . (H.R. Al-Baihaqi)
Dari dua hadits di atas kita tahu bahwa shodaqoh
dan zakat disamping melindungi harta dari
musibah dan kemusnahan, juga akan
mendatangkan rezeki yag lebih besar.
Perlu dipahami di sini bahwa dalam bershodaqoh
skala prioritasnya adalah utamakan sanak
kerabat yang miskin baru memberi pada orang
lain.
Dan yang paling penting adalah..

4. Berdoa
Rasulullah s.a.w. mengajarkan pada kita salah
satu cara menghapuskan kesialan adalah dengan
berdoa.
Berlindunglah kepada Allah dari kesengsaraan
(akibat) bencana dan dari kesengsaraan hidup
yang bersinambungan (silih berganti dan terus-
menerus) dan suratan takdir yang buruk dan dari
cemoohan lawan-lawan. (H.R. Muslim)
Redaksi doanya bermacam-macam, salah
satunya yang dicontohkan Rasulullah s.a.w.
adalah doa sebagai berikut :
Dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; Rasulullah
s.a.w. bersabda: “Barangsiapa tidak melanjutkan
aktifitas kebutuhannyanya karena thayyarah
(beranggapan sial karena melihat burung atau
yang lainnya) maka sungguh ia telah berbuat
syirik.” Para sahabat bertanya; “Lalu apakah yang
dapat menghapuskannya (kesialan itu?) wahai
Rasulullah?” Beliau menjawab: “hendaklah ia
berdo’a; ALLAHUMMA LAA KHAIRO ILLA
KHAIRUKA WALAA THOIRO ILLA THOIRUKA
WALAA ILAAHA GHOIRUKA (Ya Allah, tidak ada
kebaikan kecuali kebaikan yang datang dari-Mu,
dan tidak ada nasib baik kecuali nasib baik yang
datang dari-Mu, dan tidak ada Ilah selain-
Mu .” (H.R. Ahmad No. 6748)

Demikainlah yang dapat syaa asmpaikan semoga bermanfaat.....

Location: Semarang, Semarang

0 comments:

Post a Comment

tolong berkomentar dengan baik kalau bisa yang bersifat membangun
terima kasih